Kartu
jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada
slot ekspansi pada sebuah motherboard kom puter server
maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan
kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC
terdapat dua jenis yakni perinperal component interconnect (PCI) dan industry
standart architecture (ISA), yang umum sekarang ini adalah kabel UTP
Cat5e (kabel standard UTP yang mendukung kecepatan Gigabit).
Pada umumnya network
card ada yang sudah built-in dengan Motherboard dari komputer atau laptop, akan
tetapi banyak komputer rakitan sendiri tidak memasukkan card ini pada
motherboardnya, jadi anda harus membeli sendiri kartu jaringan tersebut – hanya
bila anda akan menggunakan komputer tersebut terhubung dengan system jaringan local.
Fungsi
NIC
·
Media
pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
·
Mengontrol
data flow antara komputer dan sistem kabel
·
Menerima
data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam
bit yang dimengerti oleh computer
·
sebagai
jembatan dari komputer ke sebuah jaringan computer
·
mengubah
aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga
dapat ditransmisikan di atas media jaringan
Macam-macam slot yang digunakan NIC
Gb.
1 – Motherboard dengan PCI adapters
1. PCI Adapter
PCI (Peripheral Component Interconnect) adalah bus yang pada
awalnya dirancang untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang dipakai dalam system
komputer IBM. Dirilis pertama kali tahun 1992 dan masih banyak dipakai sampai
sekarang ini untuk komputer desktop yang mempunyai slot PCI tentunya. Dari
jenis adapter jaringan ada dua macam pemakaian yaitu yang untuk adapter jaringan
kabel dan untuk adapter jaringan wireless atau jaringan nirkabel. Gambar berikut menunjukkan slot
PCI pada motherboard komputer dan kartu jaringan PCI untuk LAN dan untuk
wireless.
2. USB Adapter
USB (Universal Serial Bus) adalah standard Bus serial yang
mempunyai design asimmetris dan di design sebagai slot yang sangat praktis
untuk menghilangkan perlunya tambahan slot PCI pada komputer. USB mempunyai
kemampuan PnP (Plug and Play – pasang dan mainkan) sehingga saat dipasang di
komputer tidak memerlukan suatu reboot komputer. Kartu jaringan wireless USB,
yang banyak dipakai karena sifatnya yang praktis dan banyak dipakai untuk
jaringan wireless. Tidak ada network card LAN yang memakai slot USB kecuali
yang dari jenis wireless. Kartu jaringan wireless ini ada beberapa macam
tergantung standard technology yang digunakan, meliputi:
Gb
2 – Berbagai macam USB adapters
1. jenis USB wireless-B yang beroperasi
berdasarkan standard Wireless 802.11B dan bekerja dengan kecepatan maksimum 11
Mbps menggunakan frequency band 2,4 GHz, berbagi jaringan dengan kapasitas
keluaran secara real sampai 7 Mbps. Mempunyai jangkauan yang bagus tapi mudah
dipengaruhi oleh interferensi radio.
2. Jenis USB dengan wireless-G yang beroperasi
berdasarkan standard Wireless 802.11G dan bekerja dengan kecepatan maksimum 54
Mbps, yang merupakan pengembangan dari versi 802.11b. Ada beberapa model yang
menggunakan technology wireless-G ini yang dipercepat dengan ditambah teknologi
MIMO yang bisa menghasilkan kecepatan sampai 180 Mbps ideal.
3. Jenis USB dengan wireless-N yang
menggunakan standard technology wireless cepat 802.11N. Awalnya masih draft
(belum final) akan tetapi hampir semua pabrik pembuat piranti wireless
mengadopsi technology ini. Anda tidak perlu khawatir masalah compatibility dari
standard wireless-N ini karena setiap produk wireless-N yang lulus uji
certifikasi “Wi-Fi Certified” berarti dia sudah teruji kompatibilitynya dengan
jaringan standard sebelumnya 802.11B/G. biasanya ditandai dengan tanda
certifikasi “Wi-Fi Certified”. Jenis USB adapter wireless ini biasa digunakan
baik untuk komputer desktop maupun notebook. Gambar berikut ini menunjukkan
beberapa model kartu jaringan USB dan tanda certifikasi “Wi-Fi Certified” baik
untuk wireless-G (yang compatible dengan wireless-B) maupun yang untuk
wireless-N (yang compatible dengan wireless-B/G). Kecepatan terakhir dari
teknology wireless N ini bisa mencapai 450Mbps dengan metoda “three spatial
data streams”.
4. Jenis USB dengan wireless AC. Ini
adalah teknology wifi genenrasi ke lima (802.11ac) dengan kecepatan menembus
gigabit sampai 1300Mbps seara teori. Banyak sudah yang menggunakan teknology
wireless ac ini baik dari wireless router , multimedia adapter maupun wireless
AP.
Gb
3 Sebuah PCMCI cardbus adapter
Ada juga beberapa model piranti USB ini menggabungkan
technology 802.11N dan 802.11A mengahsilkan adapter wireless –N dengan
dual-band 2,4 GHz dan 5 GHz yang biasanya bekerja secara simultan, memungkinkan
anda memakai frequency band 5 GHz untuk kebutuhan applikasi atau aktivitas yang
memerlukan bandwidth intensif yang tinggi seperti streaming High Definition
media. Jaringan dengan frequency band 5 GHz ini relative lebih kebal terhadap
interferensi dari frequency band 2,4 GHz dimana frequency 2,4 GHz ini banyak
dipakai oleh peralatan rumah tangga seperti cordless phone, open microwave,
pembuka garasi automatis, dll. Untuk adapter wireless dual band anda bisa
memilih untuk bekerja di 2.4GHz atau 5GHz band tergantung jaringan anda.
Sekarang ini sudah diperkenalkan generasi ke 5 dari jaringan
Wifi yaitu 802.11ac yang bisa memberikan kecepatan sampai 1300Mbps, sebut saja
Netgear A6200 USB wifi 5G adapter dual band. Jaringan dari router Wifi router
5G ini juga sudah diperkenalkan oleh Netgear dan Buffalo ac router.
3. CardBus /PCMCIA
Kartu jaringan Cardbus atau PCMCIA yang dipakai pada slot Cardbus atau PCMCIA dari notebook. Network card dari jenis Cardbus ini lebih banyak dipakai untuk jaringan wireless juga, walaupun pada awalnya banyak diproduksi adapter LAN dengan speed 10 Mbps di era laptop jaman dulu yang tidak dilengkapi dengan onboard, sekarang sudah tidak ada lagi dipasaran untuk Cardbus kartu LAN 10 Mbps. Cardbus banyak dipakai untuk wifi network baik dari standard 802.11b/g/n.
4. ExpressCard
Gb
4 Express Card Adapter
Kartu jaringan dari jenis ExpressCard adalah jenis baru yang
mulai banyak diadopsi oleh notebook belakangan ini mulai akhir tahun 2006-an.
Keuntungan utama dari technology ExpressCard dibanding CardBus adalah
peningkatan bandwidth yang sangat dramatis dibanding technology Cardbus.
Kenapa begitu? Kartu jaringan ExpressCard mempunyai koneksi
langsung kepada system bus melalui suatu jalur X1 Express PCI dan USB 2.0,
sedangkan Cardbus menggunakan controller interface yang hanya memakai interface
PCI. ExpressCard mempunyai kapasitas keluaran bandwidth maksimum sampai 2,5
Gigabit per second melalui PCI Express dan keluaran dari USB 2.0 sampai 480
Mbps khusus untuk masing-2 slot ExpressCard. Sementara untuk Cardbus
menggunakan share bus dengan keluaran maksimum sampai 1,06 Gigabits per second
saja secara sharing bersama-sama. Sementara itu, power yang dipakai hampir
separuh (1.5 V dan 3.3 V) dari power yang dipakai Cardbus (3.3 V dan 5.0 V).
Disamping untuk wireless-N ExpressCard adapter, jenis
ExpressCard ini juga ada yang digunakan untuk ExpressCard Gigabit LAN adapter
dengan konektor RJ-45. Dengan ExpressCard LAN ini memungkinkan anda melakukan
koneksi ke jaringan Gigabit Switch dengan stabilitas yang ultra-solid pada
kecepatan tinggi. Sangat bagus untuk activitas yang membutuhkan bandwidth
berlebihan seperti media high definition (HD media), publishing media
berkualitas tinggi, jaringan berkapasitas tinggi, data sharing maupun database.
Hampir semua komputer desktop maupun notebook sudah
dilengkapi dengan adapter kartu jaringan, khusus untuk laptop atau notebook
disamping dilengkapi adapter onboard NIC, mereka juga sudah dilengkapi dengan
Wi-Fi baik yang berbasis 802.11B/G maupun yang seri terbaru sudah dilengkapi
dengan Wi-Fi berbasis 802.11N yang juga compatible dengan 802.11B/G.
5. PCI Express USB 3.0 Adapter
Gb
5 PCI Express USB 3.0 adapter
Sejak 2006, sudah mulai banyak produk computer yang
melengkapi motherboardnya dengan PCIexpress dengan tersedianya slot PCIe.
Sekarang ini banyak produk yang memanfa’atkan slot PCIe ini antara lain USB
port PCI Express adapter. PCIe adapter ini mengusung port USB 3.0 SuperSpeed.
Lihat juga mengenal lebih dekat USB 3.0.
Salah contoh dari adapter PCIe USB 3.0 ini adalah TRENDnet
2-Port USB 3.0 PCI Express Adapter TU3-H2PIE. USB 3.0 ini PCI adapter ini
mempunyai 2 port type A yang bisa digunakan pada komputer yang mempunyai slot
PCI Express. Adapter ini dilengkapi dengan konektor power dari PC 4-pin untuk
memberikan kekuatan power kepada perangkat USB yang terhubung kepada USB
portnya. Kecepatan data transfer sungguh luar biasa sampai 5 Gbps lebih dari 10
kali lipat kecepatan transfer rate dari USB 2.0 yang hanya sampai 480 Mbps.
Tentunya port USB ini bisa dipakai juga (compatible) dengan perangkat USB type
2.0. Tentunya kalau dpakai pada perangkat USB 2.0 kecepatannya yach mengikuti
jenis USB 2.0. Jadi kecepatan transfer rate bisa maksimum jika menggunakan
perangkat USB 3.0 juga misal external Hard disk dari Iomega eGo 2 TB USB 3.0.
Masih ada satu lagi, mini PCI-Express card wireless adapter.
Adapter ini biasa diselipkan di slot mini PCI di laptop yang umum digunakan
pada kebanyakan laptop untuk Wi-Fi adapter nya. Jenis ini tidak umum buat user
karena harus membongkar laptop yang tidak mungkin dilakukan oleh user
kebanyakan.
Macam-macam Kabel yang digunakan dalam topologi jaringan
1.
Kabel Coaxial
Coaxial atau kabel coax adalah kabel yang paling umum
digunakan untuk transmisi sinyal video. Dalam kabel koaksial terdapat tembaga
padat di pusatnya yang berfungsi sebagai konduktor. Konduktor ini dibungkus
oleh lapisan insulator, kemudian oleh foil dan lapisan ‘metal shielded’ sebagai
konduktor luar dan akhirnya dibungkus lagi dengan lapisan paling luar yaitu PVC
jaket.
Semua sebutan umum "RG" (contoh: RG-6, RG-11,
RG-59 dll) berlaku untuk berbagai jenis kabel koaksial. Beberapa orang mungkin
berpikir nama "coaxial" atau "coax" berarti "kabel
dengan F-koneksi" atau "kabel antena" tapi nama itu bisa memberi
klasifikasi yang jauh lebih luas. Kabel koaksial adalah semua kabel yang
terdapat dua konduktor di dalamnya dan ini bisa mencakup semua jenis kabel
video yang umum seperti S-video dll. RG adalah singkatan dari "Radio
Guide".
Berbagai macam kabel koaksial dan perbedaannya
Sebutan “RG” Yang paling umum saat ini adalah RG-59, RG-58,
RG-11, RG-8 dan RG-6. RG-8 dan RG-58 adalah coaxes ohm 50, digunakan dalam
transmisi radio atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil
dan RG-8 kabelnya lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak
cocok untuk karya video.
RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil. RG-6 adalah kabel yang paling sering didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59. RG-59 dan RG-6 keduanya sangat umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm.
untuk penjelasan kelebihan dan kekurangannya bisa akan saya bahas di bawah ini
Untuk kegunaannya bisa anda lihat di bawah ini
Kelebihan dan kekurangan kabel Coaxial menurut jenisnya:
Karena yang paling umum digunakan dalam Topologi jaringan
yaitu RG-58 dan RG-8, maka saya hanya menjelaskan2 kabel tersebut
1.
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 / 10base2
(penjelasan 10base2 ada dibawah) biasa disebut dengan
kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama
konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan
menggunakan kabel RG-58 adalah :
1. Fleksibel, mudah dipakai untuk
instalasi dalam ruangan.
2. Dapat langsung dihubungkan ke
komputer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi
teknis dari kabel ini adalah :
1. Mampu menjangkau bentangan maksimum
185 meter.
2. Impedansi Terminator 50 Ohm.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet,
diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver
dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan
Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI
berbentuk DB-15
Bila
dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh
lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat
kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi
favorit sebagai penghubung antar gedung.
2.
Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 / 10base5
(penjelasan 10base5 ada dibawah) adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar
gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya
bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data
yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi
Teknis dari kabel ini adalah :
1. Mampu menjangkau bentangan maksimum
500 meter.
2. Impedansi terminator 50 Ohm.
3. Membutuhkan Transceiver sebelum
dihubungkan dengan komputer.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet,
diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver
dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan
Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI
berbentuk DB-15 Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi
kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel.
Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini
masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Sesuai dengan kapasitas
maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media transmisi coax hanya ada
satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Terminator yang dapat digunakan adalah
terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM. Penggunaan kabel coaxial
hanya memungkinkan untuk menerapkan topologfi jaringan BUS. Penggunaan kabel
lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi
performansi dari jaringan komputer tersebut.
Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena biayanya murah.
Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena biayanya murah.
Struktur dari
kabel Coaxial
Terdiri atas dua kabel
yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang
paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi
oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari
pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer
data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan
plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel
Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar
kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif
terhadap interferensi listrik.
Jika di LIST
jadi seperti ini Kabel coaxial terdiri dari :
1.
sebuah konduktor tembaga
2.
lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat
ground”.
3.
sebuah lapisan paling luar.
4.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering
digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya
adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN
yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8. merupakan kabel “original” Ethernet. tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base5 / Kabel “Thicknet” adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8. merupakan kabel “original” Ethernet. tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
Aturan pengguanan
thicknet
o Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm .
o Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached device) atau berupa populated segments.
o Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached device) atau berupa populated segments.
o Setiap
kartu jaringan memiliki pemancar tambaan (externaltransceiver).
o Setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringhan, termsuk repeater.
o Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet ( sekitar 500 meter).
o Jarak maksimum antar segment adalah 4.920 feet( sekiutar 1500 meter).
o Setiap segment harus diberi ground.
o Setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringhan, termsuk repeater.
o Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet ( sekitar 500 meter).
o Jarak maksimum antar segment adalah 4.920 feet( sekiutar 1500 meter).
o Setiap segment harus diberi ground.
o Jarak
maksimum antar pencvabang dari kabel utama ke peramngkat adaklah 16 feet
(sekitar 5 meter).
o Jarak minimum antar tap adalah 8 feet
(sekitar 2,5 meter).
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
adalah sebuah kabel
coaxial RG/U-58.mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”. menggantikan
“Thicknet”. tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan
LAN yang sangat kecil.
Aturan penggunaan thinnet
o Setiap
ujung diberi hambatan sebesar 50 Ohm.
o Panjang
maksimal kabel sekitar 100 feet (185 meter) per segment.
o Setiap
segment maksimum terkoneksi sebanayak 30 perangkat jaringan.
o Kartu
jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard.
o Maksimum
ada tiga segment yang terhubung satu sama lain.
o Setiap segment dilengkapi dengan satu
ground.
o Panjang maksimim antar Tconnentor
adalah 1,5 feet 90,5 meter).
o Panjang maksimum kabel dalam satu
segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Untuk list kabel BNC ada dibawah ini, saya tidak bisa mejelaskan 1 per 1
karena minimnya informasi tentang kabel ini.
BASIC CABLE PROPERTIES:
|
||||||
P/N
|
DIAMETER
inches |
LOSS/FOOT
1 GHz dB |
LOSS/FOOT
6 GHz dB |
MAX POWER
@ 1 GHz |
FREQ MAX
recommended |
NOTES
|
RG58
|
0.195
|
0.15
|
0.42
|
90 WATTS
|
1 GHz
|
Very low cost,
decent performance, hams love it
|
RG142
|
0.195
|
0.13
|
0.39
|
500 WATTS
|
6 GHz
|
|
RG174
|
0.11
|
0.34
|
0.9
|
20 WATTS
|
3 GHz
|
|
RG178
|
0.08
|
0.45
|
NR
|
65 WATTS
|
3 GHz
|
|
RG214
|
0.425
|
0.07
|
0.3
|
175 WATTS
|
11 GHz
|
20 years ago was
lowest loss RF cable available
|
RG223
|
0.212
|
0.145
|
0.37
|
90 WATTS
|
12.4 GHz
|
|
RG316
|
0.098
|
0.29
|
0.69
|
170 WATTS
|
3 GHz
|
recommended for
hooking up short runs to 1 ghz flexible
|
RG393
|
0.390
|
0.07
|
0.20
|
1275 WATTS
|
6 GHz
|
|
LMR200
|
0.200
|
0.105
|
0.27
|
170 WATTS
|
6 GHz
|
|
LMR240
|
0.240
|
0.08
|
0.22
|
240 WATTS
|
6 GHz
|
The most popular
cable we sell for 1-4 ghz is LMR240
|
LMR400
|
0.400
|
0.04
|
0.11
|
500 WATTS
|
6 GHz
|
We believe LMR is
the best choice for .8-4 ghz
|
LMR600
|
0.590
|
0.027
|
0.075
|
900 WATTS
|
6 GHz
|
|
HF086
|
0.104
|
0.23
|
0.6
|
|
18 GHz
|
Use for 6-18 ghz
applications
|
HF141
|
0.163
|
0.13
|
0.35
|
|
18 GHz
|
Use for 6-18 ghz
applications
|
Untuk Konektor yang digunakan dalam Topologi Jaringan
yaitu
1. BNC kabel
konektor
Untuk
menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor
Untuk
menghubungkan kebel ke komputer.
3. BNC Barrel
konektor
Untuk
menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator
untuk menandai
akhir dari topologi BUS
Konektor yang tidak digunakan pada topologi jaringan
BNC RG59
Connector BNC ini adalah
Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV
baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel
CCTV jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para
ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
BNC RG6
BNC RG6
Connector BNC ini adalah Konector yang
digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor,
DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis
RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak
dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang
digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan ke
Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan
oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi
CCTVnya.
BNC-RCA
Connector BNC ini adalah
Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke
Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para
ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya
2. Twisted Pair
Kabel twisted pair
terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan
perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau
tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah
IBM 3 jenis/kategori yaitu UTP, STP , dan FO (Fiber Optik)
a. Unshielded Twisted Pair
Kabel “Unshielded
twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri
dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin.
Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat.
Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut
konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP.
Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP
adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori
(level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan
rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP
direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk
topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori
Kelebihan UTP:
1.
Harga
relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
2.
Mudah
dalam membangun instalasi
Kelemahan UTP:
1.
Jarak
jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
2. Mudah terpengaruh noise (gangguan).
Jenis-jenis kabel UTP
Ada berbagai jenis
standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi
data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe
UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori,
semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel
UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif
dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti
semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta
semakin kecil resiko hilangnya sinyal.
Jaringan kabel data,
baik analog maupun digital, dapat dianalogikan persis seperti jalur pipa PDAM
sebagai jaringan penyalur air. Logikanya semakin besar volume air yang akan
disalurkan, semakin besar pipa yang harus disediakan. Karena kita semua paham
bahwa secara teori, pipa besar dapat menyalurkan volume air yang besar pula.
Namun ada satu lagi
pemahaman penting yang menarik untuk dicermati. Dalam jaringan data, jika ada
satu titik saja dalam sirkuit atau network karena suatu hal menjadi lambat,
maka biasanya keseluruhan sirkuit atau network tersebut akan terpengaruh. Dalam
contoh analogi saluran air, jika Anda memiliki pipa berukuran 4″ yang
menyalurkan air dari satu titik ke titik lain, air akan mengalir dengan stabil
dalam jarak yang jauh.
Namun jika air mengalir
beberapa meter melalui pipa berukuran 4″, kemudian ada bagian kecil yang
dipersempit menjadi berukuran 1″ maka otomatis output air yang diterima oleh
ujung yang lain dari pipa hanyalah sebesar volume air yang dapat melewati pipa
1″, bahkan setelah selanjutnya diperbesar kembali menjadi 4″. Dengan juga
halnya dalam jaringan. Jika Anda memiliki jaringan yang dirancang untuk
mentransfer data dengan kecepatan 100Mbps namun Anda melakukan kesalahan kecil
dengan memilih kabel yang tidak tepat, memotong kabel dengan keliru, atau
membuat konektor dengan kualitas rendah maka keseluruhan jaringan akan menjadi
lambat. Penurunan kecepatan ini terkunci pada kecepatan titik terendah dari
keseluruhan koneksi jaringan. Dalam dunia hardware kondisi ini sering disebut
sebagai bottle-neck.
Tips bagaimana cara memilih kabel yang tepat? Silakan cermati kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini
Tips bagaimana cara memilih kabel yang tepat? Silakan cermati kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini
Kabel UTP jenis CAT3
Kabel kategori 3 adalah
kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Selama beberapa
tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri
telekomunikasi. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari
10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data
kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.
Kategori kabel ini
banyak diminati karena relatif murah dan tersedia dalam berbagai pilihan dari
segi jumlah isi inti kabel dalam 1 unit kabel UTP. Ada beberapa pilihan kabel
yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berisi 2-pasang, 4-pasang,
6-pasang, 16-pasang, 25-pasang bahkan lebih. Konduktor dalam kabel ini terdiri
dari beberapa kawat yang dililit berpasangan dengan isolator kabel yang
dilengkapi dengan kode warna. Kode warna dari pasangan kabel yang ada pada CAT3
dimulai dengan “putih/biru” sebagai pasangan pertama
dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel.
dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel.
Kabel UTP jenis CAT5
Kabel kategori 5
dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan
untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat
pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi,
meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″, Jangan keliru antara CAT5
dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel
CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang
lebih tinggi.
Kabel UTP jenis CAT5E
Kabel UTP jenis CAT5E
Kabel Kategori 5E
adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya
juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah
100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall
dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua
konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara
luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang
hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan
penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.
Kabel UTP jenis CAT6
Kabel kategori 6 adalah
standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik
dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal
kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran
data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin
rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka
semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan
data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri
dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan
1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang
harus digunakan.
Shielded Twisted Pair
Shielded Twisted Pair
Kabel STP sama dengan
kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung
isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum
digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
“Shielded twisted pair”
juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi.
Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel
STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM.
Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi
EMI.
Secara teknis
kabel UTP memiliki spesifikasi seperti berikut
1. Jarak terjauh 100 meter.
2.
Dihubungkan dengan konektor RJ-45.
3.
Memiliki beberapa kategori, yaitu : kategori 1, 2, 3, 4, dan 5.
4.
Masalah yang dihadapi adalah : crosstalk.
b. Shielded
Twisted Pair (STP)
Secara fisik, kabel shielded sama
dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar. Dimulai dari konstruksi
kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau aluminium foil yang khusus
dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan STP adalah tidak
samanya standar antar perusahaan yang memproduksinya dan lebih mahal dan lebih
tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.
Kelemahan kabel STP
1.
Attenuasi
meningkat pada frekuensi tinggi.
2.
Pada
frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi
3.
timbulnya“crosstalk”
dan sinyal “noise”.
4.
Harganya
cukup mahal.
Konektor yang digunakan oleh Kabel UTP dan STP yaitu
RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga
konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini
populer5 di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening an terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening an terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
C. Kabel Serat Optik
(Fiber Optik)
Jenis kabel fiber optic merupakan
kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah
ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang
besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau
antar gedung.Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang digunakan
untuk transmisi-transmisi modulasi. Fiber Optic harganya lebih mahal di
bandingkan media lain.
Kabel
Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di
tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di
kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung
luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara
mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak
digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel
Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data.
Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat
elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri
sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kabel
fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak sama halnya
dengan kabel tembaga (UTP dab Coaxial). besarnya data yangi dapat di
transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yang membutuhkan kecepatan
seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada
spesifikasi fiber optic yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada
Fiber.
Connector
yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang
menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector akan menjadi lebih popular karena
mudah digunakan.
Penggunaan
fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung
(backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca tipis yang mengalirkan data dalam
pulsa
cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawa melalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya
orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga.
cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawa melalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya
orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga.
Fiber Optik mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1.
Kecepatan dan keluaran 100+ Mbps
2.
Biaya rata-rata pernode cukup mahal
3.
Media dan ukuran konektor keci
4.
Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 2 km (panjang)
Kelebihan Fiber Optic:
1.
Ukuran
kecil dan ringan
2.
Sulit
dipengaruhi interferensi/ gangguan Redaman transmisinya kecil
3.
Bidang
frekuensinya lebar
4.
Kapasitas
bandwidth yang besar (gigabit per detik).
5.
Jarak
transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
6.
Kebal
terhadap interferensi elektromagnetik.
Kelemahan Fiber Optic:
1.
Instalasinya
cukup sulit
2.
Tidak
fleksibel
3.
Harga
relatif mahal
4.
Tidak
bisa di-tap di tengah
JENIS-JENIS FIBER OPTIC
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang
kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang
lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan
sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
CARA
KERJA FIBER OPTIC
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara
memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena
cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan
ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal
tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
Gambar
macam-macam konektor Fiber Optik
Untuk
sebagian akan dijelaskan
·
Konektor FC : digunakan untuk jenis kabel single mode dengan
akurasi yang tinggi untuk menghubungkan kabel dengan transmitter maupun
receiver.
·
Konektor SC : digunakan dalam jenis kabel single mode dan
bisa dilepas pasang. . Konektor SC,bentuknya persegi dan lebih mudah
dihubungkan ke area yang ditentukan
·
Konektor ST : bentuknya seperti bayonet berkunci dan hampir
mirip dengan konektor BNC. Umum digunakan pada jenis kabel single mode maupun
multi mode. Konektor ini paling umum dan yang sering digunakan bersama kabel
fiber optik. berbentuk batang, mirip dengan konektor BNC.
·
Konektor Biconic : jenis konektor yang pertama kali muncul
dalam komunikasi fiber optik dan jenis ini sekarang sudah sangat jarang
digunakan.
·
Konektor D4 : jenis komputer ini hampir mirip dengan konektor
FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
·
Konektor SMA : jenis konektor ini lebih dahulu muncul dari
konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung.
·
Konektor yang baru saat ini lebih popular adalah konektor
MT-RJ. Konektor MT-RJ menggunakan model plastik seperti yang digunakan konektor
RJ-45, yang memudahkan untuk dipasang. Dua kabel fiber terhubung ke dalam satu
konektor, sama dengan konsep konektor SC
·
Beberapa jenis konektor lain yang biasanya digunakan dalam
jaringan adalah Konektor FDDI, Konektor LC, Konektor MT Array.
HUB
Hub adalah peralatan sentral yang berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya.
Hub menerima pesan dari node pengirim dan menjalankannya ke
node tujuan. Hub identik dengan topologi star. Hub terdiri dari beberapa port.
Port ini digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel
UTP. DiHUB
Hub adalah peralatan sentral yang berfungsi menghubungkan
komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya. Hub menerima pesan
dari node pengirim dan menjalankannya ke node tujuan. Hub identik dengan
topologi star. Hub terdiri dari beberapa port. Port ini digunakan untuk
memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlah
portnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Salah satu port
digunakan untuk hubungan antar-hub (cascading). Port yang digunakan untuk
hubungan antar-hub disebut port uplink.
Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1,
Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau
concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal
MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus
ditransmisikan shingga collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini
Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada
jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang
memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC)
bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada
hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke
server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup
besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian
hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk
mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung
dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada
bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi
pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub.
Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan
unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan
pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk
jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti
itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth
jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan
pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua
komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa
digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub
— namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar
data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
KARAKTERISTIK DAN FITUR UTAMA HUB
Hub awalnya mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun
dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps. Beberapa jenis hub
mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan
dual-speed hubs.
Karakteristik Hub :
-
Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
-
Tidak dapat membaca paket-paket data.
-
Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
-
Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di
jaringan
termasuk
yang mengirim data
.-
Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
Cara
kerja HUB
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal
paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh
seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang
mengirimkan.
Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket
data telah diterima oleh komputer tujuan
Fungsi
HUB
·
Memfasilitasikan
penambahan penghilangan atau penambahan workstation
·
Menambah
jarak network ( fungsi sebagai repeater )
·
Menyediakan
fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Token ring,
FDDI )
·
Menawarkan
featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
·
Memberikan
menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)
Keuntungan menggunakan HUB
Menggunakan hub memungkinkan Anda untuk atap-drop pada
percakapan dengan penganalisa protokol jaringan, sering disebut sebagai
“sniffer
Kekurangan menggunakan HUB
Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka terima
pada semua port tiap terhubung terpasang NIC akan memiliki waktu yang lebih
sulit mendapatkan dengan lalu lintas ke jaringan
Switch
Switch adalah peralatan
sentral yang juga berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan
jaringan lainnya. Switch identik dengan hub, tetapi switch lebih “cerdas” dan
memiliki performa tinggi dibanding hub.
Switch
utamanya disajikan untuk ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari
5 port hingga puluhan port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau
keduanya (dual speed).
Biasanya switch banyak
digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini digunakan sebagai
repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e
) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat
routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi
dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub
pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC address dari packet.
Daripada melewatkan packet ke semuaport, switch meneruskannya ke port dimana ia
dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis mengurangi traffic network.Switch
memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnyayang ia gunakan
untuk menentukan kemana harus mengirimkanpaketnya. Karena ia beroperasi pada
MAC address bukan pada IP address,switch secara umum lebih cepat daripada
sebuah router.
Karakterisktik
Switch :
1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam
OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat menginspeksi data yang
diterima
3. Dapat menentukan sumber dan tujuan
data
4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan
tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat menangani lebih dari dua port dan
lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
Cara kerja switch
1. Switch mengirimkan
data mengikuti MAC address yang terdapat pada NIC sehingga switch mengetahui
alamat tujuanya
2. Ketika paket data
dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data
tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga
masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan
kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Keuntungan menggunakan switch
Keuntungan menggunakan switch
Performance : Karena
sistem tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi secara
eksplisit ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan
membuang paket yang tidak perlu membaca setiap NIC mendapatkan paket sendiri
dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat dengan NIC
beralih. Hemat kabel, karena kabel straight atau cross yang sudah ada dapat
digunakan di switch
Kekurangan
menggunakan switch
- Harga sedikit lebih
mahal daripada HUB dikarenakan switch adalah perkembangan dari HUB
- HUB hanya memiliki
satu collision control untuk semua port yang memungkinkan dapat terjadinya
bentrok/tabrakan data karena transmisi data hanya dikontrol oleh satu collision
- Hanya dapat
menggunakan kabel straight, jadi bila ingin menggunakan kabel cross yang sudah
ada harus diubah menjadi kable straight terlebih dahulu.
Kenapa Switch Lebih
Baik?
Di
dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya
mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini
akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga
sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara
prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Perbedaan lainnya lagi
adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya
adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu
tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima
dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Sebagai contoh misalnya
ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa device berikut ini:
- Komputer 1
- Komputer 2
- Komputer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Pada kasus ini,
Komputer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu Komputer
2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Komputer 3 dapat melakukan
akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar
melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang
terlibat saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan
dan bersifat independen.
Jadi kesimpulannya di
dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan forwarding terhadap traffic
jaringan yang melewatinya. Switch Bekerja pada lapisan data link ( Baca posting
mengenai OSI Layer ) tetapi memiliki keunggulan di mana masing-masing port
memiliki domain collision sendiri ( Port memiliki jalur data sendiri-sendiri )
Switch juga menganut sistem mac address learning dimana dia akan memiliki tabel
pernerjemah pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch juga
dapat membuat VPN antara port pengirim dan penerima. Switch ini menggunakan
transmisi full duplex dimana memiliki jalur antara receive dan transmit data
secara terpisah.
Dalam mengolah data
switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1. Store and Forward – switch akan
meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap.
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame
tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap.
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan
kompromi dari kedua jenis switch diatas. Switch Juga diperkuat oleh teknologi
VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika
tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi
sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu
jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
Jenis-jenis Switch
Switch yang beredar dipasaran terdiri dari dua jenis yaitu:
- Manageable Switch
- Non Manageble Switch
Non Manageble Switch
Adalah
switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal
pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch Non
Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun apabila terjadi
masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting
dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem yang paling
sering terjadi diantaranya ip address conflict, tidak bisa konek dll. Ip
address conflict, Apabila jaringan sudah mulai tersebar diberbagai area, akan
sangat sulit melakukan troubleshooting computer mana yang menyebabkan masalah
tersebut.
keuntungan dan kerugiannya Unmanaged switch :
keuntungan dan kerugiannya Unmanaged switch :
Unmanaged
switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch
tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua
kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch
biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’
oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah
dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch,
harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed.
Namun,
apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan
troubleshooting dengan mudah, karena memang switch nya tidak bisa diapa-apakan
.
Apa sih contoh masalah yang paling sering terjadi ??? Dari beberapa pengalaman pemakai, problem yang paling sering terjadi di antaranya ip address conflict, tidak bisa connect, virus jaringan, dll.
Apa sih contoh masalah yang paling sering terjadi ??? Dari beberapa pengalaman pemakai, problem yang paling sering terjadi di antaranya ip address conflict, tidak bisa connect, virus jaringan, dll.
IP
address conflict, mestinya sering terjadi, dan apabila jaringan sudah mulai
tersebar di berbagai area, akan sangat susah melakukan troubleshooting komputer
mana yang menyebabkan masalah tersebut. Problem seperti ini jangan dianggap
remeh, karena bisa saja seseorang di jaringan kita iseng-iseng mengganti IP nya
dengan IP address server, atau router kita. Nah, kalau sudah terjadi seperti
itu, bisa-bisa seluruh jaringan kita akan mengalami masalah besar !!
Tidak bisa connect…. biasanya terjadi dengan beberapa tipe network card tertentu yang tidak kompatibel dengan switch. Ini kemungkinan disebabkan karena adanya kegagalan proses autonegotiation antara si switch dengan network card. Jika kita menggunakan managed switch, kita masih bisa melakukan setting terhadap speed nya atau half duplex/full duplexnya. Tetapi dengan unmanaged, tentunya hal ini tidak bisa dilakukan.
Tidak bisa connect…. biasanya terjadi dengan beberapa tipe network card tertentu yang tidak kompatibel dengan switch. Ini kemungkinan disebabkan karena adanya kegagalan proses autonegotiation antara si switch dengan network card. Jika kita menggunakan managed switch, kita masih bisa melakukan setting terhadap speed nya atau half duplex/full duplexnya. Tetapi dengan unmanaged, tentunya hal ini tidak bisa dilakukan.
Virus
jaringan …. Apa ada di antara kita yang belum pernah ‘kebagian’ virus jaringan
ini ??? Mestinya semua sudah pernah mengalaminya. Virus jaringan… lebih
tepatnya kita sebut dengan virus/spy-ware yang memanfaatkan jaringan untuk
melakukan proses pengembang-biakannya, akan sangat merepotkan jaringan kita,
dan sering kali membuat seluruh switch menjadi mati total !! Tentu saja penulis
tidak bermaksud menyatakan bahwa dengan managed switch hal ini akan teratasi.
Namun dengan adanya managed switch, kita bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada
di dalam switch tersebut seperti membatasi besarnya paket yang keluar dari
suatu komputer, atau menyalakan fitur Quality of Service yang bisa
memprioritaskan paket-paket tertentu di jaringan
.
Manageable switch
Adalah
switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa
perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non
manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan
keunggulan yang dimiliki oleh switch manageable itu sendiri.kelebihan switch
manageable adalah:
Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
Pengaturan
access user dengan access list Membuat keamanan network lebih terjamin
Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
Mudah
memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus
berada di dekat switch.
Repeater
Repeater adalah perangkat jaringan
yang digunakan untuk memperluas area jangkauan jaringan/ memperluas batas dari
daerah jaringan LAN atau Nirkabel (WiFi). Repeater bekerja dengan
menyebarkan/memperbarui sinyal-sinyal yang ditransmisikan untuk menjangkau
kembali sinyal dan bentuknya seperti semula untuk memperpanjang jarak yang
dapat ditempuh oleh sinyal tersebut. Repeater diperlukan karena sinyal-sinyal
akan mengalami masalah (menjadi lemah) saat batas area jangkauan jaringan sudah
mencapai batas maksimum panjannya. Perangkat ini bekerja dengan menerima sinyal
dari server atau client dan menyebarkan kembali sinyal acces point.
Fungsi Repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya
kembali ke kabel LAN yang lain. Pada jaringan Wireless, Repeater diletakkan
pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung. Hal ini
bertujuan agar sinyal yang diterima dapat terpancar dan diterima dengan baik.
Dengan adanya repeater, jarak gelombang yang jauh pun dapat dijangkau.
Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
disebut routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan
seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan
switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local
Area Network (LAN). Fungsi routing berguna untuk memilih rute yang terbaik
dalam jaringan, sedangkan gateway berfungsi seperti komputer server.
Secara
umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu router statis dan router
dinamis.
Ø Static
Router (Router Statis)
Router Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di
setting secara manual oleh para administrator jaringan.Konfigurasi routing
jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa
gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual
pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil
dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak stabil yang
dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel
routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang
seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan
bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap
penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan
tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin
dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk
mengupdatenya.
Ø Dynamic
Router (Router Dinamis)
Router Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing
dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan dengan router lainnya. Dalam sebuah network dimana terdapat jalur
routing lebih dari satu rute untuk mencapat tujuan yang sama biasanya
menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat
lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing
protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang
terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit
merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel
routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.